Benarkah Sunnah Tidur itu Menghadap Kiblat?

Bagaimanakah posisi tidur yang baik menurut ajaran Islam dan sunnah Rasul?
Bagaimanakah posisi tidur yang baik menurut ajaran Islam dan sunnah Rasul?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sahabat MenujuBaik yang selalu di Rahmati Allah Subhanhu Wa Ta'ala, pada artikel ini kita akan membahas tentang Benarkah Sunnah Tidur itu Menghadap Kiblat? karena info yang beredar dimasyarakat kita bahwasanya tidur menghapat kiblat itu adalah Sunnah, Benarkah info yang beredar tersebut? mari kita bahas dalam artikel ini...

Masyarakat yang menganggap tidur menghadap kiblat itu sunnah, bersandar dalam suatu riwayat di mana ummul mukminin 'Aisyah radhiyallahu 'anha mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menyiapkan tempat tidurnya, kemudian tidur dengan menghadap kiblat. Ketika nabi membaringkan badannya, ia jadikan telapak tangan kanannya sebagai bantal, lalu membaca doa dengan lirih. Aisyah mengatakan, “Kami tidak tahu apa yang nabi baca….“ (hingga akhir hadits).

Adapun hadits diatas diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam Musnadnya (7:210) dari jalur As-Sari bin Ismail Al-Hamdani, dari Asy-Sya’bi, dari Masruq. Lantas bagaimana menurut pendapat ulama besar tentang hadist ini? Para ulama menegaskan bahwa As-Sari bin Ismail Al-Hamdani adalah pewari hadist yang lemah, dan berikut beberapa komentar para ulama:
“Jelas bagi saya bahwa dia pernah berdusta dalam sebuah majlis.” - Yahya bin Said rahimahullah.
“Dhaif, haditsnya ditinggalkan” - Abu Dawud.
“Orang-orang meninggalkan haditsnya.” - Imam Ahmad bin Hanbal.
“Orang yang hilang (tidak diperhitungkan)” - Abu Hatim.
“As-Sari bin Ismail adalah sepupu Asy-Sya’bi, dan dia dhaif (lemah) sekali.” - Al-Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya (7:7).

Jadi sahabat MenujuBaik, tidak ada satupun hadits shahih yang menyebutkan bahwa sunnah tidur itu menghadap ke arah kiblat. Bahkan hadist yang diriwayatkan oleh As-Sari bin Ismail diatas haditsnya lemah menurut para ulama dan kita tidak boleh bersandar padanya.

Alangkah baiknya bagi kita tidur mengarah ke kanan dengan meletakkan tangan kanan dibawah pipi kanan. Hal ini berdasarkan banyak hadits shahih. Di antaranya adalah hadits-hadits di bawah ini.

Hadist yang pertama:
Dari Al-Bara’ bin ‘Aazib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan tidur, beliau berbaring pada sisi kanan, lalu membaca doa:

اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ, لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ أَسْتَغْفِرُكَوَأَتُوْبُ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ 

Artinya: “Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku menghadapkan wajahku kepada-Mu, aku menyandarkan punggungku kepada-Mu, karena senang (mendapatkan rahmatMu) dan takut pada (siksaan-Mu, bila melakukan kesalahan). Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari (ancaman)-Mu, kecuali kepada-Mu. Aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan, dan (kebenaran) Nabi-Mu yang telah Engkau utus.” Apabila Engkau meninggal dunia (di waktu tidur), maka kamu akan meninggal dunia dengan memegang fitrah (agama Islam).” [HR. Al-Bukhari no. 247, 6113, 6313, 7488, Muslim no. 2710, Abu Dawud no. 5046 dan at-Tirmidzi no. 3394]

Hadist yang kedua:
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan shalat malam sebanyak 11 raka’at. Ketika terbit fajar Shubuh, beliau melakukan dua raka’at ringan, kemudian beliau berbaring lagi setelah itu pada sisi kakan sampai muadzin mengumandangkan iqamah. (HR. Bukhari, no. 6310; Muslim, no. 736)


Hadist yang ketiga:
Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

اِضْطَجِعْ عَلَى شَقِّكَ اْلأَيْمَنِ.
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” [HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710]

Diatas adalah beberapa hadist yang kami jadikan referensi untuk menentukan bagaimana posisi tidur yang baik menurut tuntunan ajaran Islam, tentu masih banyak hadist lain yang bisa kita jadikan referensi dengan catatan hadist tersebut harus hadist yang shahih dan tidak lemah.

Jadi sahabat MenujuBaik, arah tidur yang benar menurut islam adalah menghadapat kekanan, meskipun harus membelakangi kiblat, karena posisi inilah yang sesuai dengan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sekian artikel kita kali ini semoga bermanfaat untuk kita sahabat MenujuBaik. aamiin...
Sebagian kecil artikel ini bersumber: 
Posisi Tidur Menurut Islam dan Kesehatan

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »